CANDI
DUKUH – KABUPATEN SEMARANG
Candi Dukuh adalah candi yang terletak di daerah Jawa Tengah.[1] Tepatnya
lokasi Candi Dukuh ini berada Desa Rowoboni,Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang .[2] Candi
Dukuh ini dikenal juga sebagai Candi Brawijaya karena diduga pada zaman dahulu
candi ini merupakan sebuah tempat yang digunakan Raja Majapahit yaitu Brawijaya
untuk melakukan pertapaan.[2] Candi
Dukuh ini merupakan hasil artefak dari reruntuhan sebuah candi Hindu di tepi
Rawapening Ambarawa.[1] Menurut
penduduk sekitar, candi ini adalah peninggalan Prabu Brawijaya V, Namun melihat artefaknya candi ini dibangun
sekitar abad IX atau di zaman Kerajaan Mataram Kuno.[2] Menurut
warga sekitar Candi, Candi ini pertamanya dulu ada beberapa buah arca yang
cukup banyak yang berada di kawasan candi dukuh ini, akan tetapi sekarang
arca-arca tersebut hilang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.[2] Pada
saat ini keberadaan candi ini dibawah pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala (BP3) Jawa Tengah dan terdapat pos penjagaan beserta juru kunci yang
bertugas memelihara candi dan juga memberi penjelasan kepada wisatawan atau
pengunjung yang datang. (Sumber Dari Wikipedia)
Kalau dari Kota Semarang, kita menuju ke Ambarawa, sebelum sampai pusat
Ambarawa ada petunjuk arah ke Banyubiru. Setelah sampai Banyubiru kita menuju
ke arah Objek Wisata Bukit Cinta, nah dari lokasi ini maju terus kira-kita tidak
sampai 1 km ada petunjuk arah seperti foto di bawah ini.
Dari Jaran raya
ini kita masuk gang. Jarak lokasi dari jalan raya sekitar 500 meter saja
melewati rumah penduduk.
Lalu kita
masuk gapura dengan petunjuk arah seperti foto di bawah ini. Menju ke Lokasi
jalannya masih tanah, lalu menaiki tangga dari batu bata, hampir sampai lokasi
jalannya dari cor semen.
Dari Gapura
ke lokasi hanya 200 meter. Sekarang silahkan anda melihat foto-foto candi di bawah
ini:
Lokasinya
bersih karena ada penjaga sekaligus juru kunci. Tapi saat saya kesana
petugasnya belum datang. Mungkin saya datangnya terlalu pagi.
Ada
Bebeberapa bagian candi yang sudah diganti dengan batu baru dan sangat disayangkan
atapnya sudah tidak ada. Inilah ulah para pencuri. Semoga saja candinya bisa
dilengkapi oleh pihak yang berwenang agar lebih cantik dan kelestariannya terus
terjaga…semoga.
Setelah dari
candi ini saya bersama istri sarapan di Nasi Pecel Mbak Tun yang terkenal
dengan Nasi Pecel dengan Keong Sawah.
Rasanya manis,
biasa kalau masakan Jawa Tengah yang serba manis. Tapi enak. Pecel tanpa nasi
Rp 7.000 dan Keong Sawah Rp 5.000.
Salam,
Rusman