CANDI NGEMPON DAN
PEMANDIAN AIR PANAS
Bagi yang berdomisili di Kota Semarang, tidak usah jauh jauh
untuk bepergian dengan keluarga dengan biaya murah meriah.
Candi NGEMPON, pemandian air panas DEREKAN , pemandian air
panas DIWAK sekaligus air terjun GRENJENG bisa menjadi tempat melepas penat di akhir minggu bersama
keluarga.
Diantara kilometer 27 dan 28 dari Kota Semarang tepatnya di
depan perusahaan teh SOSRO. Dari Semarang arahnya ke Ungaran terus melewati
pasar Karangjati maju terus sampai di pabrik jamu Sido Muncul maju lagi arah
kiri lihat panan nama. Saya ulangi tepatnya di seberang perusahaan teh SOSRO.
Beberapa ratus meter masuk gang ada gapura yang menyambut
para tamu yang datang. Ikuti petunjuk jalan. Melewati tembok pagar pabrik jamu
yang tinggi anda akan menghirup dan merasakan bau jamu yang seger. Hanya
beberapa ratus meter dari situ saya berempat dengan istri dan 2 anak saya
memarkir sepeda motor di area parkir dari tanah yang cukup luas. Di situ ada
satu warung dan toilet.
Tempat yang akan kami singgahi yang pertama adalah pemandian
air panas Diwak. Dari tempat parkir kita jalan kaki, jalannya menurun sekitar
200m dan sampailah kita di tempat tujuan.
Ada beberapa warung
dan juga tempat parkir khusus hanya sepeda motor. Karcis masuk Rp. 3.000/orang.
Tempat pemandian ini dahulunya sawah dan letaknya di pinggir kali. Tempat ini
dilengkapi dengan mushola kecil, loker , toilet dan tempat bilas air panas dan
air dingin. Anda jangan membayangkan tempat ini wah. Tempatnya sederhana karena
memang dikelola oleh warga sekitar. Mandinya ya sama sama seperti di kolam
renang, jangan kaget kalau airnya coklat, coklat karena bercampur dengan
belerang. Kalau menurutku suhu air sekitar 45o celcius. Dari
pengamatan saya, yang mandi selain hanya ingin mandi saja tentunya tapi ada
yang kepingin sembuh dari penyakit.
Apa Itu Belerang?
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia table periodik yang
memeiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang memang dapat membunuh kuman
atau bakteri tertentu yang menyerang kulit. Akan tetapi tidak semua penyakit
kulit bisa disembuhkan, hanya yang ringan saja.
Mineral dalam air pemandian ini diyakini memiliki efek
positif dangan penyakit kulit, asma, neuralgia, arteiosklerosis, rematik dan
efek detoksifikasi.
Habis mandi kami ke warung untuk ngopi, eh ternyata
warungnya dilengkapi dengan karaoke ….gratis lagi….nyanyi dulu ah…..
Selanjutnya saya bersama anak saya yang laki-laki saya
melanjutkan ke air terjun GRENJENG, istri dan anak yang satunya menunggu di
warung. Kata pemilik warung jangan mandi di bawah air terjun karena tepat di bawah
air terjun kolamnya dalam sekitar 2 meter dan katanya lagi banyak ikan lelenya,
besar-besar lagi, anehnya tidak bisa di pancing…….percaya atau tidak silahkan
dicoba sendiri. Tempat air terjun sebenarnya tidak jauh dari pemandian Diwak
ini hanya sekitar 300mm, jalan menuju kesana belum ada akses hanya lewat kebun
milik petani dan harus nyebrang ke sungai karena kondisi geografisnya begitu.
Sepi ……waktu itu hanya saya dan anak saya saja yang kesitu….mungkin masih pagi
…..jepret-jepret beberapa pose lalu kita kembali….. Ada kejadian aneh disitu,
ketika kami mau meninggalkan air terjun sandal yang dipakai anak saya hanya
tinggal satu padahal tadinya komplit sepasang dan benar-benar diletakkan di
atas pasir tidak dekat dengan air yang mengalir….tidak ada orang lain lagi,
bergegas kita meninggalkan air terjun.
Destinasi kedua yaitu ke Pemandian DEREKAN dan sekaligus
CADI NGEMPON karena memang satu area. Jaraknya 2 km dari Pemandian DIWAK.
Lagi-lagi ikuti petunjuk arah. Di sini tempatnya lebih luas , bahkan ada
beberapa kolam. Salah satu kolam airnya jernih dan lainnya coklat seperti yang
sudah saya ceritakan tadi. Kolam yang jernih airnya dipisah menjadi dua yaitu
untuk laki-laki dan perempuan dan ada kolam yang istemewa karena kolam ini
adalah situs peninggalan purbakala. Jadi kalau saudara berendam disitu saudara
bisa merasakan dengan membayangkan jika itu terjadi pada masa Hindu dulu.
Untuk bisa berendam dikolam itu silahkan anda membayar hanya
Rp 3.000 saja. Ngomong-ngomong dengan penjaga kolam, penjaga bercerita kalau
disini ada sebuah batu istimewa namanya
BATU KURSI yang konon batu ini pernah dipakai oleh presiden kita yang kedua
Bapak Soeharto untuk bersemedi. Ini ni gambar batunya (lihat gambar di bawah)…seperti
kursi kan. Letaknya dipinggir sungai dan tidak terbawa arus karena memang cukup
besar.
Penjaga bilang warung warung disini juga menyewakan sarung
dan celana pendek. Pembaca yang budiman warung-warung disini juga menyediakan
sarung dan celana pendek.
Nih saya perlihatkan batu yang di dasar pemandian…warnanya
kuning karena belerang.
Tempat ini buka 24 jam non stop karena justru yang berendam
di malam hari lehih banyak, cukup masuk akan karena hawanya yang sejuk trus
mandi air hangat cocok…cocok sekali.
Lalu saya melanjutkan ke candi NGEMPON yang tidak jauh
letaknya dari pemandian, kelihatan dari pemandian. Melewati jembatan besi warna
biru kami menyeberang, sampailah kita ke candi ini. Candi ini bersih dan
terawat. Saya amati candi ini sudah dipungar dan ada beberapa bagian yang
diganti dengan batu lava. Rumputnya hijau dan rapi. Acungi jempol deh buat yang
merawat situs ini. Kami sempatkan untuk berfoto………..kebetulan penjaga candi
tidak ada, jadi tidak ada yang kami tanyai.
Kita harus melewati persawahan sebelum sampai ke candi dan
candi ini berada beberapa ratus meter dari bibir sungai. Saya meyakini kalau
candi ini ada hubungannya dengan situs pemandian.
Sejarah Candi Ngempon Kabupaten Semarang
Candi Ngempon awalnya ditemukan secara tidak sengaja oleh petani yang
bernama Kasri pada tahun 1952. Saat itu Kasri sedang mencangkul bersama
kakeknya disawah. Awalnya Kasri hanya menemukan sebuah batu Andesit yang polos
dan memiliki ukuran 40m2 tetapi setiap kali melanjutkan dalam mencangkulnya
batu-batu Andesit polos semakin banyak lagi ditemukan.
Candi Ngempon memiliki 9 candi namun yang sudah di rekonstruksi oleh
pemerintah daerah setempat hanya 4 candi saja. Besar ukuran dari candi-candi
tersebut sepintas tampak sama dan hanya satu candi saja yang berukuran lebih
besar.
Diyakini disekitar
area Candi Ngempon dahulu kala merupakan tempat sebagai
pusat penggemblengan para kasta Barahmana yang dididik untuk menjadi sebagai
seorang Mpuatau Empu baik dalam
bidang olah kanuragan, sastra budaya maupun dalam bidang kerohanian. Karena
menilik dari sejarah yang ada maka 9 Candi tersebut dikenal masyarakat dengan
sebutan “Ngempon” yang berasal dari kata Empu atau Ngempu.
Sebelum pulang kami sempatkan berfoto di sungai, airnya tidak sedang banjir dan batunya besar-besar menambah keindahan lokasi ini.
Sekarang saatnya pulang…………
Salam,
rusman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar